Komisi IV Minta Kementerian Pertanian Tingkatkan Kinerja Tahun 2013
Komisi IV DPR RI mengapresiasi kinerja atas serapan APBN Tahun Anggaran 2012 Kementerian Pertanian sebesar Rp.18,248.Triliun atau 92,86% dari total pagu APBN. “Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Pertanian agar lebih meningkatkan kinerja dan serapan APBN Tahun Anggaran 2013,” kata Wakil Ketua Herman Khaeron.
Ketika memimpin Rapat Kerja dengan Menteri Pertanian Suswono, Rabu (16/1) Herman juga meminta Pemerintah untuk segera menerbitkan Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, maupun Peraturan Menteri Pertanian sebagai payung hukum untuk mendukung pelaksanaan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Selanjutnya Kementerian Pertanian diminta untuk segera melakukan sosialisasi terhadap UU tentang Pangan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV Ibnu Multazam mengatakan kepada PARLEMENTARIA, untuk mencapai swasembada pangan, baik itu swasembada daging, kedelai, jagung dan lain sebagainya kuncinya adalah harga, yaitu harga yang menguntungkan bagi petani dan peternak. “Jika harga menguntungkan bagi mereka, maka semangat untuk melakukan kegiatan bertani, bercocok tanam, dan beternak akan muncul secara mandiri,” katanya.
Lebih lanjut, Ibnu menyampaikan selama ini basis dari swasembada hanya berupa bantuan-bantuan, sehingga dari sisi harga harus distabilkan supaya peternak bisa menghitung kemungkinan keuntungan dan kemungkinan kerugian.
Pemantauannya, hari ini sudah bagus dengan naiknya harga hewan ternak dipasaran akibat bersama-sama mengurangi impor. Hal ini memicu semangat petani untuk beternak kembali, sehingga populasi beternak kecenderungannya naik. “Pemerintah supaya tidak menambah kuota impor baik daging maupun ternak lagi untuk menjaga semangat dari masyarakat untuk beternak kembali terjaga,” harapnya.
Selanjutnya, Ibnu menegaskan mengenai Pakan yang merupakan komponen sangat penting bagi swasembada daging, suatu yang tidak rasional kalau pakan itu sulit dan mahal. “Pemerintah diharapkan dapat memfasilitasi munculnya pakan yang murah, pakan yang mudah dan pakan yang berkualitas,” tambahnya.
Tentunya juga pakan kering, dia mengutarakan dulu ada roti sapi yang bahan bakunya dari bungkil tebu atau sampah sawit yang diolah menjadi roti sapi, dan itu juga harus mudah didapatkan peternak, murah dan berkualitas. Jika pakan sudah disediakan murah, mudah, dan berkualitas diharapkan populasi ternak akan lebih tumbuh karena memicu kelahiran ternak baru.
Selain itu, Ibnu mempertanyakan kepada Kementerian Pertanian mengenai tanaman holtikultura terkena virus, yang menyebabkan pertumbuhannya tidak maksimal dan layu, seperti pisang, jeruk, dan lain sebagainya. “Ini belum dianggap yang penting oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan penyuluh. Sehingga populasi hiltikultura berkurang. Sehingga perlu dan harus ada tindakan yang masih dari kementerian pertanian untuk meneliti penyebabnya,” ungkapnya. (as/nt), foto : wd/parle/hr.